Hai Ibu Digital, masalah dengan uang jajan biasanya selalu bikin pusing. Mengapa tidak, terkadang pagi hari anak pergi ke sekolah. Ibu akan memberikan uang jajan. Nah sore harinya anak akan pergi mengaji. Ibu harus memberikan uang jajan lagi untuk anak. Mungkin memberikan uang saku untuk anak ini memang hal yang wajar. Namun kadang anak suka minta uang di atas jatahnya. Namun beda lagi kasusnya jika anak Ibu menginginkan uang saku yang selalu stabil. Atau Ibu harus memenuhi semua permintaan uang saku anak Ibu.
Tentu hal ini tidak baik. Apalagi terkadang Ibu tidak memiliki uang kecil. Atau Ibu ingin mengajari agar anak mau lebih menghemat uang jajan yang dimiliki. Jika Ibu tidak membiasakan sedari kecil. Bisa-bisa anak akan menjadi jauh lebih boros saat sudah dewasa. Taunya hanya meminta dan menghabiskan uang. Duh jangan sampai ya Ibu. Pokoknya anak harus diberikan pengarahan sedari kecil mengenai uang jajan. Dengan begitu anak akan tumbuh dengan baik dan tidak boros uang.
Nah Ibu, bagaimana sih caranya agar anak bisa menurut mengenai masalah uang jajan ini? Ibu harus pintar-pindar di dalam urusan yang satu ini. Karena kadang Ibu tidak tega jika tidak menuruti anak. Namun tidak baik pula menuruti anak berlebihan. Berikut ini ada beberapa tips untuk mengurus uang jajan anak. Sehingga Ibu bisa meminimalisir masalah keuangan anak dikemudian hari:
1. Sesuaikan uang saku dengan kebutuhan anak
Pertama yang harus Ibu lakukan adalah menyesuaikan uang saku anak. Ibu bisa melakukan survei dulu ke sekolah anak. Yakni dengan mengunjungi kantin sekolah dan melihat harga jajanan yang tersedia. Dengan begitu Ibu bisa mengetahui kira-kira seberapa besar uang saku yang dibutuhkan oleh anak.
2. Negosiasi uang jajan dengan anak
Setiap awal semester Ibu harus mendiskusikan ulang mengenai uang jajan anak. Ibu tanya dulu berapa permintaan anak dengan alasannya. Jangan lupa untuk Ibu menanyakan uang saku teman si anak. Dengan begitu Ibu memiliki gambaran range uang jajan yang Ibu akan berikan. Dengan bernegosiasi anak akan jauh lebih menerima uang yang Ibu berikan.
3. Memberikan pengarahan keadaan finansial Ibu
Ibu harus memberikan pengarahan khusus mengenai keadaan finasial. Nah Ibu harus menjelaskan ketika Ibu bisa saja sewaktu-waktu tidak bisa memberikan uang jajan. Atau Ibu mengurangi uang jajan dengan alasan tertentu pada suatu waktu. Dengan begitu saat Ibu tidak memiliki uang kecil, atau sedang berhalangan. Ibu bisa menjelaskan dan bisa membuat si anak mengerti.
4. Memberikan syarat khusus jika anak hendak menambah uang saku
Pastikan Ibu juga memberikan syarat jika anak ingin uang jajan dinaikan. Misalnya harus mendapatkan nilai yang lebih baik di semester depan, bisa mengaji lancar. Atau harus mendapatkan juara kelas. Cara ini bisa memicu anak untuk timbul keinginan belajar. Sehingga Ibu pun tidak merasa anak terlalu banyak meminta jatah uang jajan. Namun Ibu tetap harus memberikan batasan maksimal.
Ayo bergabung dengan menjadi Member Komunitas Ibu Digital (Belajar Bisnis Online dari dasar)
5. Pastikan mengajari anak untuk mendapatkan barang yang di kehendaki
Ibu juga harus mengajari anak untuk selalu menabung. Misalnya jik anak ingin membeli sesuatu. Maka Ibu jangan langsung menurutinya. Namun Ibu berikan sebuah celengan dan berikan pengertian. Bahwasanya jika menginginkan sesuatu harus mengumpulkan uang terlebih dahulu. Dengan begitu anak akan jauh lebih mandiri dan mengerti cara menghargai uang jajannya sendiri.
Oke Ibu, mudahkan tips mengatur jajan anak. Selamat mencoba
foto pexels