Kecanduan Gadget – mungkin diantara ibu semua ada yang memiliki anak yang kecanduan gadget ? Gadget dalam hal ini adalah handphone, tablet mempunyai gelombang elektromagnetik, tidak terlalu berbahaya tapi dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan efek yang menakutkan.
Sebab kenapa anak kita kecanduan gadget ?
- Orangtua , banyak kita temui anak masih balita bahkan bayi sudah terbiasa menggunakan gadget. Bahkan ada beberapa kasus dimana gadget adalah malaikat penolong bagi anak yang sedang tantrum bahkan untuk “memaksa” anak agar diam dan menjadi penurut.
- Lingkungan, ini akan memiliki andil yang cukup besar ketika lingkungan sekitar anak anda juga memiliki pola yang sama yaitu menggunakan gadget tanpa adanya batasan.
- Lifestyle, ya.. kita tidak dapat membohongi diri sendiri bahwa gadget/handphone/komputer dll adalah sarana penting dalam kehidupan pribadi maupun sosial, jadi suka tidak suka kita juga akan mengalami dampak negatif dari penggunaan teknologi ini.
- Terbatasnya Quality Time bersama orangtua
- Kurangnya komunikasi antara anak dan orangtua
Apa akibat dari anak kecanduan gadget ?
- Mengalami bungkuk, dimana sudah didapati kasus anak yang mengalami bungkuk atau text neck (leher tulisan) yaitu kondisi yang kerap muncul akibat menunduk terus menerus menatap layar smartphone dan tablet selama berjam-jam dalam satu hari, akibatnya dapat menimbulkan kerusakan saraf tulang belakang (pendapat Dr James Carter , Niagara Park NSW Central Coast Australia).
- Gangguan tidur, banyak dijumpai dimana anak diberi akses yang leluasa untuk mengakses gadget bahkan disaat jam tidurnya, orangtua tidak mengawasi atau mengatur penggunaan gadget. Padahal disarankan anak menghentikan penggunaan gadget 1-3 jam sebelum tidur, alihkan anak anda untuk kegiatan lainnya bersama orangtua.
- Kecanduan, pernakah ibu menjumpai anak yang tantrum atau marah/menangis/ berteriak ketika gadgetnya dibatasi bahkan dilarang oleh orangtua. Menurut ibu apa penyebabnya ? Ya, kecanduan adalah salah satu alasan dimana mereka tidak mau dipisahkan dengan gadget mereka, apalagi mereka sudah menyukai salah satu jenis game/sosmed atau layanan tertentu, maka dipastikan anak akan terus mengaskesnya secara terus menerus.
- Terkena radiasi, sebagai informasi HP memiliki gelombang elektromagnetik sejenis dengan radiasi non-ionisasi yang memiliki golongan rendah yaitu memiliki tingkat SAR ( Specific Absorption Rate) dibawah 1,6 watt/kg.
- Obesitas, hal ini dapat terjadi karena anak ibu kurang melakukan aktifitas karena terlalu fokus di depan gadget.
- Sakit kepala, ketika anak terlalu lama menggunakan gadget maka hal ini dapat mengakibatkan sakit kepala. Hp yang diletakkan dekat dengan tempat tidur dapat mengumpulkan energi negatif RF yang mudah masuk dalam otak dan menyebabkan muntah bahkan vertigo dimana kepala seperti berputar-putar. Radiasi RF mempunyai kemampuan untuk memanaskan jaringan tubuh seperti oven microwive memanaskan makanan yang artinya radiasi RF mampu merusak jaringan tubuh anak anda.
Berikut ada beberapa contoh kasus kecanduan gadget :
- Nomophobia (no mobile phone phobia) yaitu ketakutan akan dipisahkannya pengguna dengan gadgetnya. Menurut penelitian di Inggris dimana perusahaan IT securenvoy dari 1000 responded 66% menjawab bahwa mereka memiliki rasa takut kehilangan atau terpisah dengan gadgetnya. Lalu bagaimana efeknya yaitu mempengaruhi komunikasi antara manusia dimana yang jauh terasa dekat dan yang dekat malah menjadi jauh, mulai sibuk sendiri dan mengabaikan lingkungan sekitar.
- Kecanduan Selfie , anak fokus hanya didunia gadgetnya dan tertekan karena tidak diperhatikan oleh teman-temannya di dunia online. Contoh kasusnya adalah Danny Bowman dimana dia mengalami ketagihan selfie sampai 200x dalam waktu satu hari, dan selanjutnya dia mengalami kejenuhan dan memutuskan untuk bunuh diri dan beruntungnya dia masih dapat diselamatkan. Berdasarkan kasus tersebut maka dokter jiwa di inggris sudah mulai menggolongkan bahwa kecanduan selfie juga menjadi ancaman.
- Bully, hal ini sudah banyak kita jumpai disekitar kita. Betapa orang begitu mudah menghakimi orang lain/bully/menghina melalui sosial media dan kemudian menjadi viral dan pada ujungnya pelaku menjadi korban bully dan masih banyak lagi kasus akibat dari kecanduan gadget dan layanannya.
Lalu, bagaimana Tips mengatasi anak kecanduan gadget?
- Melakukan aktifitas bersama, disarankan orangtua menemani saat bermain bersama dengan menyingkirkan sejenak gadget dari genggaman anak.
- Mengatur jadwal, anak dan orangtua memutuskan bersama kapan boleh main gadget dan berapa lama waktunya.
- Menerapkan sistem punishment dan reward, berilah anak punishment yang bersifat mendidik ketika mereka tidak / melanggar peraturan yang sudah disepakati bersama. Dan berilah mereka reward karena sudah menjalankan peraturan itu dengan baik dan bertanggung jawab. Sedangkan contoh punishment atau reward dapat disesuaikan dengan kondisi anak dan orangtua masing-masing.
- Memfilter aplikasi atau layanan apa saja yang boleh diakses oleh anak kita, karena pada dasarnya bahwa dunia online atau internet adalah hutan belantara yang siapapun orangnya bisa aktif dan berada disana.
- Membatasi penggunaan internet dirumah, kita sebagai orangtua wajib membatasi akses anak dengan cara mengganti passowrd wifi berkala atau mematikan router/modem saat waktu-waktu tertentu.
- Memberikan contoh kepada anak kita, orangtua juga wajib memberikan contoh yang baik tentang penggunaan gadget, mereka tidak sekedar mengatur anaknya tapi juga ikut serta dan terlibat secara intens, karena pada dasarnya anak memerlukan tauladan yang terdekat.
Artikel ini ditulis oleh isahkambali praktisi digital marketing yang juga memberikan edukasi tentang sosial media dan gadget pada anak dan remaja.