Pada artikel sebelumnya, kita sempat membahas tentang beberapa entrepreneur wanita yang sukses mendirikan startup di Indonesia. Membawa beban dan tantangan yang tidak kecil, mereka berhasil membuktikan bahwa kerja keras selalu menjanjikan hasil yang memuaskan.
Salah satu nama yang ada dalam daftar inspiratif tersebut adalah Nabilah Alsagof. Menjadi founder dari startup layanan e-payment Doku, nyatanya bukan pilihan mudah bagi wanita enerjik yang satu ini.
Nabilah Alsagoff bukanlah seorang wanita asli Indonesia. Namun meski berpasport Singapura, ia mempunyai keyakinan dan pandangan yang sangat besar terhadap potensi pasar keuangan digital yang ada di Indonesia.
Pada tahun 2005, jalan Nabilah Alsagoff membangun Doku sebagai layanan pembayaran digital sudah mulai menata jalurnya. Salah satu cerita menarik hadir ketika dirinya harus bekerja layaknya petugas pemadam kebakaran. Bagaimana bisa?
Nah, pada masa ituia bersama tim sedang dihadapkan pada fase dimana mereka harus mampu meyakinkan pihak terkait bisnis Doku. Diantaranya yakni pihak Bank dan beberapa mitra bisnis. Disinilah kerja keras dan loyalitas Nabilah seakan diperas.
Ia mengisahkan bahwa sering kali ia harus selalu siap setiap ada panggilan terkait bisnis yang masuk padanya. Dan sebagai media komunikasi, perangkat Blackberry miliknya selalu online di samping bantal tidurnya. Karena kapanpun panggilan masuk di tengah malam sekalipun, ia akan siap dan bisa mulai bekerja.
Inilah salah satu cara Nabilah bagaimana mempertahankan kepercayaan yang diberikan kepadanya dan Tim Doku. Ia meyakini besarnya harapan yang ditanamkan para mitra terhadap bisnis miliknya. Dan jika ia dan Tim gagal, maka yang akan kecewa tidak hanya mereka, namun semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Nabilah Alsagoff menyatakan bahwa saat ini mayoritas klien nya adalah pihak perusahaan besar yang membutuhkan layanan pembayaran digital dalam skala yang besar juga, seperti Sinar Mas Land, Air Asia, Oppo, VIVA hingga industri hiburan Indonesian Idol.
Tak mengherankan jika lantas banyak investor yang melirik Doku sebagai media investasi yang menjanjikan. Namun, yang menarik adalah saat ini Nabilah dan Tim nya merasa masih nyaman dengan keadaan tanpa sokongan investor. Tapi tentu tidak menutup kemungkinan terjalin kerjasama di masa depan.
Saat ini Nabilah masih aktif menjadi COO Doku. Dibawah komandonya bersama beberapa pimpinan lain, Doku telah berkembang tidak hanya sebagai perintis jasa pembayaran digital di Indonesia namun juga menjadi yang terbesar hingga saat ini. Tercatat kini sudah ada lebih dari 2000 perusahaan mitra yang tergabung dengan Doku. Dengan layanan utama Doku Wallet dan MyShortCart, nama Doku memang tidak perlu diragukan lagi.
Itu dia Inspirasi Bisnis Nabilah Alsagoff membangun bisnis Doku, semoga makin banyak wanita – wanita Indonesia yang sukses membangun StartUP seperti nya.