Hadiah Istimewa untuk Rumah Tangga Kami

Tak terasa pada hari ini, tanggal 26 september 2015, usia pernikahan kami memasuki tahun ke 22. Dulu ortu kami menyirikan kami dan dilanjutkan dengan walimahan yg sangat super sederhana di rumah orang tua saya. Sehingga setiap ulang tahun pernikahan saya selalu memimpikan #SecondHoneymoon ke tempat-tempat eksotik & mahal di belahan dunia ini spt Maldives. Hawaii, Fiji Island, Satorini & mykonos, st tropez, Santa cruz dll dll dll.

Permintaan hadiah saya tersebut ke suami selalu ditanggapi dengan dingin dan saya pun diminta menunggu hingga ultah perkawinan ke-25… Huhuhu langsung cemberut dipojokan #Ngambek

Seperti sepasang kekasih lainnya kami telah menempuh perjalanan pernikahan yang luar biasa manis-manis kecut (heheheh… manisnya lebih banyak lho ya)… Ya memang hubungan kami lebih dari sekedar suami istri… Kami adalah kekasih sepanjang masa, InsyaAllah juga kekasih dunia akhirat. Kalau ustadz SA konon Honeymoon nya kan cuman everyday tuh. Kalau Kami mah honeymoon nya everyminute donk… Suit3x… Uhuy!!

marah dalam pernikahan
Gimana ga #HoneymoonEveryMinute … Lah wong kami ini menghabiskan hari-hari kami nyaris selalu bersama 24 jam sehari, 7 hari seminggu seperti layakmya iklan McD. Meeting dengan klien bersama, gathering dg staff bersama, golf bersama, gaul pada komunitas-komunitas yang hampir sama, liburan selalu bersama… Kadang saking kompaknya kalau marahin orang pun kami selalu bersama. Kalau ada sekat diantara kami, itu hanyalah selembar dinding kantor yang memisahkan ruang kerja kami. Ruang bapak presdir dan ibu presdir #SemuaMaunyaJadiPresdir

Indahnya bentuk kasih sayang kami satu sama lainpun ditunjukan disela-sela kegiatan kami yang padat. Tak jarang kami saling saying “i love u” sebelum terlelap malam hari… Argghh… pokoknya kalau diceritakan disini bisa-bisa semua warga akan #GigitHandphone karena iri. Memang kami nyaris ga pernah dan ga biasa menunjukkannya dimuka umum, bahkan ketika semua pasangan di acara SBC global – BUBB pada saling berpelukan kamipun menoleh kiri kanan dulu sebelum berpelukan agar tidak tertangkap basah paparazzi.

Mesranya kami tidak hanya hal-hal kecil di atas, namun kami jg pernah sesekali janjian ketemu di suatu tempat layaknya sepasang secret admired. Ahhh pokoknya mesrahhh lah (pakai H lho ya & harus dibaca sambil mendesah)…Mohon maaf, Sebaiknya memang tidak boleh di beberkan disini hehe

Namun… Sebenarnya jauh di dalam lubuk hati kami yang paling dalam tersimpanlah lubang gunung berapi yg menganga lebar. Perbedaan dalam cara meleverage bisnis dan mengelola uang lah penyebab dari hal itu. Ditambah lagi dengan perbedaan konsep dan definisi arti dari seorang “mama” dan “papa”, semakin besarlah lubang itu mangapnya. Perbedaan ini datang dari persepsi-persepsi palsu kami (sama-sama palsu namun beda wujud) akibat pendidikan orang tua kami yang sangat berbeda secara ras, agama dan budaya.

Sehingga ketika gunung api itu bergejolak, kami menjadi asing satu sama lain. Percikan-percikan kecil hingga pertengkaran besar tidak jarang terjadi.
Yang satu cari uang dengan bermain saham dan yang lain mencari uang dengan investasi pada tas-tas bermerk cukup meresahkan pasangan masing-masing. Yang satu risk taker yg rajin “sekolahin” aset-aset yang ada untuk pinjaman bank, dan yang satunya mid-risk taker yg takut-takut pinjam bank tapi ikut menikmati hutangan demi hutangan itu.

Di dalam mendidik anakpun kami kurang kompak. Kami hanya kompak ketika memarahi anak, kompak dalam bertukar peran. Kalau hari ini saya jadi peri cantik nan baik hati, suami berperan jadi raja syaiton… Dan besok saya pun berganti peran jadi peri jahat nan kejam dan suami pun berubah menjadi malaikat penolong tanpa sayap. Yah memang kami terlalu terintimidasi pola pendidikan barat yg bernama “devil & angel”

Hingga kamipun menemukan momentum perubahan luar biasa yang merubah kami yang mengharu biru & dengan cepat kilat seperti layaknya membalik tangan. Momentum ini dimulai dari halal bihalal dengan warga syarea di hotel sofyan, lanjut dengan kehadiran kami di acara-acara selanjutnya seperti PTR, platform bisnis, BUBB dan jg kunjungan ustadz samsul arifin ke kantor kami.

Lubang yg menganga itu mendadak menyempit semakin kecil dan mengecil… Hilang rasa curiga satu sama lain, hilang rasa dendam dan kesal dg kekasih hati ini, makin hari makin kompak dalam mengambil keputusan keuangan, sepakat mendekati anak-anak secara lebih intensif… Walau kami tidak sampai menangis dramatis spt layaknya pasangan lain ketika tobat bareng…. Deheemm2x…

Alhamdulillah Hati kami tetap bertaut lebih lekat dan pasti tanpa adanya gunung berapi diantara kita lagi.

Harusnya hari ini kami sudah berada di osaka menikmati indahnya musim gugur di negeri sakura. Kami membatalkan kepergian kami ke jepang sebagai bagian dari kesungguhan azzam kami untuk bebas Riba. Syukur Alhamdulillah kami sangat bersyukur karena hadiah ultah perkawinan kali ini langsung dari Allah SWT sangat indah sekali. Dengan kesadaran akan solusi terbaik bagi permasalah riba dan bisnis kami ini, kami menatap masa depan yang penuh harapan dan kebahagian. Sulit diungkap dengan kata-kata, betapa Allah SWT masih sayang kepada kami untuk bertobat dan mempercayakan perkawinan ini ke arah yang jauh lebih baik… JAUUUHHH lebih baik dari hanya sekedar Maldives dan tujuan #SecondHoneymoon lainnya…..

Semoga semua kaum muslim yang tobat riba juga lebih harmonis dan mesra dengan pasangannya. Bagi yg belum dapat pasangan jg segera dimudahkan Allah bertemu jodohnya yg soleh / solehah. Amin3x YRA

I love my NEW LIFE
#MenujuPengusahaTanpaRiba

BY Ummu Aisha

 

foto pexels

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *