Info Tekno – Pernah mendapat SMS notifikasi dari Telkomsel yang mengabarkan bahwa TCash kini berubah menjadi LinkAja? Ternyata bukan cuma TCash yang beralih menjadi LinkAja. E-Cash dari Bank Mandiri, yap! dan UnikQu dari Bank BNI, serta TBank dari Bank BRI bergabung menjadi LinkAja. Menteri BUMN, Rini Soemarno, menjelaskan bahwa LinkAja akan resmi beroperasi pada awal Maret. Sejalan dengan beroperasinya LinkAja, uang-uang digital dari Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI tidak lagi bisa digunakan.
PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya, perusahaan yang mengelola LinkAja, menjamin semua layanan yang ada pada TCash tetap bisa dinikmati dalam aplikasi LinkAja. Aplikasi ini melayani pembayaran tagihan seperti listrik, internet, dan BPJS, transaksi di beberapa merchant seperti Pertamina, pembelian pulsa, pembayaran tiket transportasi, belanja online maupun offline, serta pengiriman uang. Adapun saldo yang ada pada e-Cash, yap!, UnikQu, dan TBank akan otomatis dipindahkan ke LinkAja.
Untuk bisa menikmati layanan LinkAja, pengguna bisa mengunduh aplikasi itu di ponsel berbasis Android dan iOS, kemudian membuat akun baru. Pengguna diperintahkan memasukkan nomor telepon dan menulis data pribadi. Nomor telepon yang dimasukkan harus sama dengan nomor telepon saat mendaftar pada aplikasi uang-uang digital sebelumnya.
Sekadar informasi, PT Finarya dibentuk oleh tujuh perusahaan BUMN, yakni Telkomsel, Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BTN, Pertamina, dan Asuransi Jiwasraya. Telkomsel memegang saham terbesar, yakni 25 persen, sementara Bank BNI, Bank BRI, dan Bank Mandiri memegang 20 persen saham. Bank BTN dan Pertamina memegang 7 persen saham, sementara PT Asuransi Jiwasraya memegang 1 persen saham PT Finarya.
Pada dasarnya, layanan yang terdapat pada LinkAja tidak berbeda jauh dengan uang digital sebelumnya. Namun, ke depannya, LinkAja akan terus mengembangkan diri. LinkAja juga akan memberikan banyak promosi dan rewards bagi penggunanya. Jika tidak ingin menjadi pelanggan LinkAja, pengguna boleh menutup akun uang digitalnya dengan menghubungi bank yang menerbitkan uang digital tersebut atau melalui cabang pelayanan Telkomsel bagi pelanggan TCash.
Waspada
Penggunaan uang digital memiliki banyak keuntungan, di antaranya bisa mengendalikan pengeluaran, mengurangi risiko pencurian, biaya rendah, dan mudah digunakan. Karena berada di genggaman, uang digital akan selalu berada di tempat aman. Pembayaran internet berlangganan atau pengisian dompet uang digital tidak memerlukan biaya tinggi. Apa pun yang pengguna ingin lakukan, seperti transfer saldo, membayar tagihan, atau belanja online, bisa di mana saja dan kapan saja.
Meski demikian, penggunaan uang digital juga memiliki kerugian.
1. Terbatas. Apa pun jenisnya, pembayaran menggunakan uang digital terbatas pada saldo yang tersisa. Jika saldo kurang, tentu harus diisi kembali.
2. Rawan kena hack. Sistem keamanan yang kurang baik sama halnya dengan perampokan. Uang pengguna bisa sewaktu-waktu hilang tanpa diketahui sebabnya. Biasanya peluang kebocoran terjadi pada terbukanya data pribadi.
3. Kebocoran data. Informasi pribadi mengenai semua transaksi, termasuk waktu transaksi dan data penerima, tersimpan dalam database provider. Database itu mungkin saja dibuka oleh intelijen.
4. Kebergantungan pada akses internet. Semua transaksi dalam uang digital bergantung pada koneksi internet. Jika tidak ada koneksi, gagal juga pengguna menggunakan aplikasi tersebut.
Hingga akhir Februari, aplikasi LinkAja di Android sudah diunduh lebih 5 juta orang. Aplikasi dengan besar file 9,9 megabita ini masih penuh dengan review buruk dari para pengunduhnya. Kebanyakan mengeluhkan sulitnya mengisi password dan kode verifikasi, transaksi yang tidak mulus, dan kurang simpelnya dibandingkan aplikasi sejenis, seperti OVO.